Selasa, 17 Maret 2020

Langkah Mudah Belajar Matematika dan Fisika

Pada umumnya sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam belajar Materi Pelajaran yang mengandung banyak rumus seperti pada Mapel Matematika dan IPA. Mata pelajaran yang menggunakan banyak rumus sebenarnya cukup mudah dipelajari, asalkan belajarnya secara bertahap.

  1. Menghafalkan dan memahami tentang perkalian dari 1×1 sampai 10×10. 
  2. Menghafalkan dan memahami operasi bilangan, diantaranya operasi bilangan bulat, pecahan, desimal dan lain-lain.
  3. Menghafalkan dan memahami tentang rasio atau perbandingan.
  4. Menghafalkan dan memahami sifat-sifat operasi bilangan berpangkat dan akar.
Jika kita sudah melakukan tahapan-tahapan diatas maka kita akan lebih mudah dalam mempelajari materi yang mengandung banyak rumus.

Selasa, 14 Juli 2015

IPA 7.2


BAB 6. ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN

6.1.  Makanan sebagai Sumber Energi
A.     Karbohidrat
·    Terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buhahan dan madu.
·    Berfungsi sebagai sumber energi. Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. 1 kalori = 4,2 joule, maka tiap 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 joule.
B.     Protein
·    Berdasarkan asalnya protein dibedakan menjadi :
1)      Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan. Contohnya : lemak, susu, daging, ikan, telur dan keju.
2)      Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari tumbuhan. Contohnya : kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
·    Berfungsi dalam pertumbuhan sel dan mengganti sel yang rusak atau mati.
C.     Lemak
Ø Berdasarkan asalnya lemak dibedakan menjadi :
1)      Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan. Contohnya : keju, lemak daging, mantega, susu, ikan basah, minyak ikan dan telur. Lemak hewan banyak mengandung kolesterol. Kolesterol berfungsi untuk menyusun membran sel dan hormon.
2)      Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan. Contohnya : kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Ø Fungsi lemak antara lain :
1)      Sebagai sumber energi. Setiap 1 gram lemak menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori =38 kilojoule.
2)      Pelarut vitamin A, D, E, K
3)      Pelindung organ tubuh, seperti mata, ginjal, dan jantung.

6.2.  Transformasi Energi dalam Sel
A.     Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang
disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar  matahari yang ditangkap oleh klorofil kemudian diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Energi kimia tersebut digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Jadi, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang).
B.     Trasnformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang berperan dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, oksigen digunakan untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak untuk menghasilkan energi. Mitokondria paling banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf.

6.3.  Metabolisme Sel
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Enzim mengarahkan aliran materi melalui jalur jalur metabolisme dengan cara mempercepat tahapan reaksi secara selektif.
Metabolisme terdiri atas 2 reaksi, yaitu :
A.     Reaksi Anabolisme
Reaksi anabolisme adalah reaksi pembentukan molekul sederhana menjadi molekul kompleks. Reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia, oleh sebab itu reaksi anabolisme di sebut juga reaksi membutuhkan energi (endergonik). Contoh reaksi anabolisme adalah  fotosintesis.
Ø  Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik (karbohidrat) dari zat-zat anorganik (air dan karbondioksida) dengan bantuan cahaya. Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas yang banyak mengandung klorofil.

Fotosintesis hanya terjadi pada sel-sel yang mempunyai klorofil, secara sederhana fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O   C6H12O6 + 6O2
Ket :
Pada proses fotosintesis yang terjadi dalam daun, terjadi reaksi kimia antara karbon dioksida (CO2) dan air  (H2O)  dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Glukosa adalah makanan bagi tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan.

B.     Reaksi Katabolisme
Reaksi Katabolisme adalah reaksi pemecahan/penguraian ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan kimia yang lebih sederhana. Pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi pembebasan energi (reaksi eksergonik). Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi.
Ø  Respirasi
Respirasi adalah  proses pemecahan/penguraian senyawa organik menjadi air dan karbon dioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Respirasi terjadi di dalam Mitokondria
Contoh senyawa organik antara lain glukosa, lemak, dan protein. Jika glukosa (C6H12O6) yang digunakan sebagai bahan respirasi, maka reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 à 6H2O + 6CO2 + ENERGI (ATP)

6.4.  Sistem pencernaan
A.     Perncernaan Karbohidrat dalam Tubuh

Keterangan gambar :
1.      Karbohidrat yang terkandung di dalam makanan akan dicerna di dalam mulut dengan bantuan enzim ptyalin (Amilase) menjadi maltose.
2.      Maltose dicerna dalam usus halus dengan bantuan enzim-enzim perncernaan seperti enzim maltase, enzim sukrose dan enzim lactase untuk menjadi glukosa.
3.      Glukosa diserap oleh dinding usus halus  dan dibawa oleh aliran darah menuju ke sel tubuh yang membutuhkan untuk di oksidasi saat respirasi untuk menghasilkan energi.
4.      Kelebihan glukosa akan disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen serta di simpan di perut, sekeliling ginjal dan bawah kulit dalam bentuk lemak.
Proses Organ hati dalam mengatur kadar glukosa dalam darah :
Hati dapat megatur kadar glukosa dalam darah dengan bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati meningkat. Sebaliknya, jika banyak energi yang digunakan untuk kontraksi otot maka glikogen dalam hati akan diuraikan menjadi glukosa.
            Hormon yang mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah, yaitu :
1.      Hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Hormon insulin berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.
2.      Hormon adrenalin dihasilkan oleh korteks adrenal. Hormon adrenalin berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
B.     Pencernaan Protein dalam Tubuh

Keterangan gambar :
1.      Protein yang terdapat pada makanan akan diubah/dipecah menjadi pepton (polipeptida) dengan bantuan enzim pepsin.
2.      Polipeptida (pepton) selanjutnya dipecah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin.
3.      Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diserap melalui usus halus dan sampai ke pembuluh darah.
4.      Asam amino sebagian besar langsung diserap oleh jaringan untuk kebutuhan sel yang menghasilkan zat sisa berupa NH2 dan senyawa organik sederhana yang dikeluarkan ginjal berupa urea dan ammonia.
5.      Sebagian asam amino yang lain mengalami dideaminasi (pelepasan gugus yang mengandung N) di dalam hati sehingga menghasilkan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen yang akan diubah menjadi karbohidrat.
Kelebihan protein
Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkan melalui urine (air seni)
Kekurangan protein
Gangguan kekurangan protein biasanhya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO). Ada dua bentuk busung yaitu (a) kwashiorkor dan (b) Marasmus.

C.     Perncernaan Lemak dalam Tubuh
Keterangan gambar :
1.      Lemak mengalami metabolisme di dalam tubuh. Lemak akan dihidrolisis di dalam usus halus menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. 
2.      Sebelum diserap oleh dinding usus halus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa seperti sabun.
3.      Selanjutnya senyawa yang seperti sabun diserap oleh dinding usus halus dan akan terurai menjadi senyawa yang diperlukan oleh jaringan, senyawa ini seperti asam lemak dan garam empedu.
4.      Asam lemak akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri dan menuju ke pembuluh balik.
5.      Sebagian lemak dibawa darah ke jaringan/organ yang membutuhkan dan mengalami proses hidrolisis dan menghasilkan zat sisa berupa air (H2O) dan karbondioksida (CO2).
6.      Sebagian lemak lainnya disimpan dalam jaringan adipose.

Jika mengalami kekurangan energi :
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk
dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah
menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim
.


BAB 9. INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar makhluk hidup.
Habitat adalah tempat organisme hidup dan berkembang biak
Ekosistem adalah hubungan timbal - balik antara mahkluk hidup dan lingkungannya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari ekosistem.

9.1.  Satuan-Satuan dalam Ekosistem
Individu
Individu merupakan satuan makhluk hidup tunggal. Contoh seekor kuda, seekor singa, seekor kera.
Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari individu yang sama yang menempati suatu tempat tertentu. Tempat hidup suatu mahkluk hidup disebut habitat. Contoh : kumpulan padi di sawah, kumpulan pohon di hutan.
Komunitas
Komunitas merupakan  kumpulan populasi berbagai jenis mahkluk hidup  yang hidup bersama di daerah tertentu. Contoh : populasi katak, ikan, ular, dan tanaman padi di sawah membentuk komunitas sawah.

9.2.  Komponen-Komponen dalam Ekosistem
A.     Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup.
a.       Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting untuk menunjang kehidupan di bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya  matahari juga memberikan rasa hangat untuk semua makhluk.
b.      Udara
Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang terdapat di udara untuk bernapas dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Sedangkan, tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara untuk proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Oksigen ini dilepaskan ke udara untuk digunakan oleh  semua makhluk hidup.
c.       Suhu
Suhu sangat mempengaruhi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di lingkungan tersebut. Ada makhluk hidup yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu rendah, ada pula makhluk hidup yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu tinggi.
d.      Air
Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas air. Air merupakan media pelarut zat-zat yang dibutuhkan dan media pengangkut dalam tubuh hewan dan tumbuhan. Air juga merupakan suatu bentuk habitat bagi makhluk hidup, seperti: danau, sungai, dan laut. Air sangat mempengaruhi proses kehidupan.
e.       Tanah
Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting untuk mempertahankan proses di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya berbeda.
B.     Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem berupa berbagai makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem.
a.       Produsen, berarti penghasil
Produsen merupakan organisme autotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri melalui fotosintesis, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil.
b.      Konsumen, berarti pemakai
Konsumen merupakan organisme heterotrof. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri. Organisme heterotrof mendapatkan  makanannya dengan memakan organisme lain.
Organisme heterotrof berdasarkan makanannya dibagi menjadi 3 :
1)      Herbivora, adalah organisme pemakan tumbuhan. contohnya kambing, sapi, domba dan belalang.
2)      Karnivora adalah organisme pemakan daging. contohnya kucing, anjing, elang, ular dll.
3)      Omnivora adalah organisme yang memakan tumbuhan dan hewan. contohnya beruang, manusia, kera, orang utan dll.

c.       Pengurai
Pengurai atau dekomposer adalah organisme atau makhluk hidup yang berfungsi menguraikan sampah atau sisa-sisa makhuk hidup yang mati. Pengurai berfungsi sebagai penghubung peredaran zat dari konsumen ke produsen. Zat yang telah diambil oleh konsumen dari produsen akan kembali lagi ke produsen melalui proses penguraian oleh pengurai.
Dengan peristiwa pembusukan ini, zat-zat yang dulu menjadi bagian dari tumbuhan dan hewan diuraikan dan dirombak. Hasilnya digunakan oleh tumbuhan untuk membuat makanan. Pengurai terdiri atas makhluk hidup berukuran kecil yang hidup di tanah, air, maupun di udara. Contohnya bakteri dan jamur-jamur saprofit.

9.3.  Hubungan Antar Komponen Biotik dan Biotik
     A.     Pola Interaksi
Pada hakikatnya setiap organism akan senantiasa bergantung pada oerganisme lain yang ada di sekitarnya. Pola interaksi organism melibatkan dua atau lebih organisme. Berikut ini akan dibahas berbagai pola interaksi antar organisme.
a.       Kompetisi
Kompetisi merupakan bentuk persaingan antara mahkluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi dapat terjadi antar mahkluk hidup yang sejenis (intraspesific spesies) atau antar mahkluk hidup yang tidak sejenis (interspesific spesies). Kebutuhan hidup yang sering menjadi pembatas dan penyebabkan kompetisi  adalah air, nutrisi, cahaya, dan ruang. Contoh, kompetisi antara belalang dan ulat, kambing dengan kelinci, lebah lokal dan lebah Afrika.
b.      Simbiosis adalah bentuk hidup bersama (interaksi) antara dua individu yang berbeda. Simbiosis dibagi menjadi 3 :
1.      Simbiosis Parasitisme adalah interaksi organisme dimana salah satu organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yang lain mendapat kerugian. Contoh benalu dan tali putri yang hidup sebagai parasit pada ranting pohon.
2.      Simbiosis Mutualismeadalah  interaksi antara dua organisme yang saling menguntungkan. Contoh, tanaman bunga dengan hewan penyerbuk, burung jalak dengan kerbau.
3.      Simbiosis Komensalismeadalah  interaksi antara dua organisme dimana salah satu organisme mendapat keuntungan, sedangkan organisme yang lain  tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh, ikan remora dengan ikan hiu.
      B.     Rantai Makanan
    Rantai makanan adalah perpindahan energi melalui proses makan dan di makan yang membentuk    rangkaian tertentu.
       Rantai makanan : 
       Produsen à Konsumen I à Konsumen II à Konsumen III.
       Contoh : tumbuhan à kelinci à ular à elang
      C.     Jaring-jaring Makanan
     Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan membentuk semacam jaring.
Gambar Jaring-jaring Makanan


     D.     Tingkat Tropik dan Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan gambaran piramida yang menunjukkan perbandingan makanan dan tingkatan tropik yang terdiri atas, produsen, konsumen I, konsumen II, sampai dengan konsumen puncak. Di dalam piramida makanan, produsen selalu menempati dasar piramida. Konsumen puncak (karnivora besar), seperti singa dan elang selalu menempati puncak piramida.
Gambar Tingkatan Tropik atau Piramida Makanan
     E.     Aliran Energi
Cahaya matahari adalah sumber energi utama dalam ekosistem. Tumbuhan hijau mampu memanfaatkan energi cahaya untuk membuat makanan sendiri berupa karbohidrat. Apabila tumbuhan dimakan oleh herbivora, maka zat makanan yang terdapat di dalam tumbuhan hijau akan berpindah ke tubuh herbivora. Begitu seterusnya sampai ke konsumen terakhir. Di dalam tubuh hewan energi tersebut akan di ubah menjadi energi panas, gerak, dan sebagian tersimpan dalam zat penyusun tubuh hewan. Jadi perpindahan energi tidak dapat 100% efisien, karena sebagian energi akan terbuang melalui proses respirasi, gerak, panas, dan eksresi.



9.4.  PERANAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
A.     Dampak Penebangan Hutan
Hutan merupakan salah satu bentuk ekosistem darat yang kaya akan tumbuhan dan satwa selain faktor abiotik (udara, tanah, dan air) yang cukup memadai untuk keperluan kehidupan dalam ekosistem tersebut. Keberadaan hutan sangatlah bermanfaat, karena berfungsi untuk mempertahankan siklus oksigen, karbon dioksida, dan ir yanbg sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup semua organisme; sebagai penampung air tanah; pencegah erosi, banjir, dan memperthankan kesuburan tanah; menahan dan mengurangi angin; tempat dan sumber makanan tumbuhan dan satwa; penghasil obat-obatan alami; dan sumber bahan industry dan perumahan. Begitu banyaknya manfaat hutan sehingga mendorong manusia untuk mengeksploitasinya secara besar-besaran.
Eksploitasi hutan oleh manusia dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan pembakaram hutan untuk lahan pertanian, dan pengundulan atau penebangan liar. Eksploitasi hutan secara besar-besaran tanpa memperhitungkan prisip ekologiakan merugikan manusia sendiri. Akibat penebangan hutan adalah punahnya organisme yang terdapat di dalamnya, suhu lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor, kekeringan ketika musim kemarau, dan banjir ketika musim hujan. Untuk itulah perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan hutan yang di antaranya dengan cara sebagai berikut :
a.       Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat hutan dan dampak kerusakan hutan.
b.      Penebangan dan penanaman kembali harus seimbang.
c.       Reboisasi dan penghijauan untuk memperbaiki kerusakan hutan.

B.     Pencemaran Lingkungan
Pencemaran (polusi) lingkungan adalah masuknya zat/bahan atau organisme ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu atau membahayakan organisme di lingkungan tersebut. Pencemaran dapat terjadi secara alami atau sebagai akibat kegiatan manusia. Seiring dengan pertambahan penduduk, semakin banyak pula kebutuhan manusia. Untuk mencukupi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Berdasarkan sifat zat pencemar, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi :
a.       Pencemaran kimiawi, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.
b.      Pencemaran fisik, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, zat padat, dan gas.
c.       Pencemaran biologis, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikroba penyebab penyakit.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi :
1.      Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan perairan sehingga mutu air menurun. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, peternakan, pertambangan dan pertanian. 
Limbah cair merupakan air buangan yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Limbah cair dapat digolongkan menjadi :
1)      Limbah cair domestik, dihasilkan oleh kegiatan manusia secara langsung, seperti kegiatan rumah tangga (misal detergen) dan pasar.
2)      Limbah cair nondomestik, dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung seperti pertambangan, peternakan dll.
Dampak dari pencemaran air adalah sebagai berikut :
a.       Timbulnya endapan, koloidal, dan bahan terlarut.
Endapan koloidal dan bahan terlarut yang berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan dan pupuk pertanian. Bahan-bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari masuk ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu.
Bahan buangan industri berupa logam berat seperti air raksa, cadmium, dan timbel. Logam- logam tersebut dapat terserap oleh tumbuhan air. Dalam tumbuhan air logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk dalam tubuh tumbuhan. Bila tumbuhan dimakan ikan maka logam tersebut akan menumpuk di dalam tubuh ikan. Jika ikan yang mengandung logam dimakan manusia maka logam tersebut juga akan menumpuk dalam tubuh manusia. Semakin banyak logam yang menumpuk dalam tubuh maka dapat mengganggu fungsi tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
b.      Perubahan pH
pH optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5 – 7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan mempengaruhi konsentrasi ion-ion hydrogen sehingga pH air akan berubah menjadi diatas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
c.       Perubahan warna, bau, dan rasa.
Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarnam tidak berbau, dan tidak berasa. Adanya limbah buangan industri yang terlarut dalam air menyebabkan air menjadi berbau, berwarna, dan berasa sehingga airnya tidak dapat dimanfaatkan. Limbah industri yang berwarna dan berbau mengandung bahan-bahna yang berbahaya bagi organisme akuatik.
d.      Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan dalam ekosistem air. contoh enceng gondok yang berlebihan di permukaan air sungai/danau

Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan upaya, antara lain :
a.       Mengelola limbah cair industri dan rumah tangga sebelum dibuang ke perairan.
b.      Tidak membuang sampah ke perairan atau ke selokan.
c.       Tidak membuang sisa pestisida ke perairan.
d.      Secara rutin membersihkan perairan.
2.       Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah peristiwa masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam tanah sehingga menurunkan kualitas tanah. Polutan (bahan pencemar) tanah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu polutan yang dapat diuraikan secara alami oleh decomposer (biodegradable), misalnya sisa hewan dan tumbuhan dan polutan yang tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable), misalnya pestisida, logam, plastik, dll.
Dampak dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut :
a.       Kehidupan mikroba pengurai (decomposer) akan terganggu.
b.      Menyebabkan penurunan kesuburan tanah.
c.       Keseimbangan ekologis dalam ekosistem akan terganggu.
Untuk mengatasi pencemaran tanah dapat dilakukan upaya antara lain :
1)      Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai. Sampah organik yang mudah terurai digunakan untuk pembuatan pupuk kompos sedangkan sampah yang sulit terurai seperti kardus, kain, botol dll dapat di daur ulang.
2)      Penyuluhan tentang pegelolaan sampah kepada masyarakat.
3)      Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
4)      Penggunaan pestisida buatan dikurangi atau diganti dengan pestisida alami.
5)      Mengolah limbah industry sebelum dibuang.

3.       Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lapisan udara sehingga menurunkan kualitas udara. Zat pencemar udara diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu : (1) partikel yang merupakan butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata seperti uap air, debu, asap, dan kabut; (2) zat pencemar berupa gas yang hanya dapat dirasakan melalui penciuman atau akibat langsung, misalnya SO2, NO­2, CO, CO2, dan hidrokarbon.
Dampak terjadinya pencemaran udara adalah sebagai berikut :
a.      Rusaknya lapisan ozon.
Lapisan ozon dapat rusak karena bereaksi dengan radikal bebas chlor yang berasal dari senyawa CFC (Chloro Fluor Carbon) yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC, lemari es, bahan penyemprot insektisida, penyemprot parfum, penyemprot cat dan penyemprot rambut.
b.      Hujan asam.
SO2 akan menjadi SO3 jika bertemu dengan oksigen di udara dan membentuk garam sulfat bila bertemu dengan logam. Uap air di udara akan bereaksi dengan SO2 membentuk asal sulfit dan jika bereaksi dengan SO3 membentuk asal sulfat.
Jika asam sulfit dan asam sulfat turun ke bumi bersamaan dengan dengan hujan maka akan terjadi hujan asam, disebut hujan asam karena air hujan mempunyai pH dibawah 5,6. Hujan asam mempunyai efek antara lain mengakibatkan tumbuhan mati, hewan mati, dan dapat merusak bangunan-bangunan.
c.      Merusak organ manusia.
1)      Mata, yaitu mata menjadi berair, pedih dan bahkan penglihatan menjadi kabur akibat senyawa-senyawa tertentu dalam asap.
2)      Hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yaitu iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan partikel dapat melemahkan daya tahan paru-paru.
3)      Jantung menjadi lemah akibat dari sel-sel darah merah terhambat dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini terjadi karena banyaknya CO2 dalam sel-sel darah.
4)      Otak, yaitu lemahnya fungsi dan koordinasi motorik karena menurunnya kadar oksigen dalam otak.
d.      Pemanasan global (Efek Rumah Kaca).
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pemanasan global disebabkan oleh gas rumah kaca. Gas rumah kaca berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Gas rumah kaca terdiri dari :
Gas rumah kaca
Sumber
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi di bidang industri, transportasi, dan pertanian.
Metana (CH4)
Pertanian, pembakaran biomassa, dan tempat pembuangan akhir sampah
Nitroksida (N2O)
Pembakaran bahan bakar fosil, industri dan pertanian.
Hidrofluorokarbon (HFC) dan Perfluorokarbon (PFC)
Industri manufaktur, industri pendingin (Freon), penggunaan aerosol
Sulfurheksafluorida (SF6)
Transmisi listrik, manufaktur, industri pendingin (Freon), penggunaan aerosol
Mekanisme Pemanasan Global




Gambar Mekanisme Pemanasan Global

Keterangan gambar mekanisme pemanasan global
Panas matahari merambat melalui atmosfer bumi bersamaan dengan cahaya matahari. Panas matahari yang mencapai permukaan bumi seharusnya dipantulkan ke angkasa, tetapi karena bumi diselimuti oleh gas-gas pencemar maka panas matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga panas matahari terperangkap di dalamnya. Hal ini berdampak pada meningkatnya suhu bumi. Peristiwa ini mirip dengan peristiwa rumah kaca.
Dampak Pemanasan Global
a.       Mencairnya es di kutub
Pemanasan global berdampak pada mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan.
b.      Peningkatan permukaan air laut
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya permukaan air laut.
c.       Perubahan cuaca tidak menentu (ekstrim).
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat.
d.      Gelombang panas yang makin meningkat
Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas mengakibatkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata.
e.       Habisnya gletser sebagai sumber air bersih
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan permukaan air laut dunia.

Untuk mengatasi pencemaran udara, dilakukan berbagai upaya diantaranya :
a.       Lokalisasi industri.
b.      Tidak membakar sampah di pekarangan.
c.       Tidak menggunakan alat rumah tangga yang memakai CFC.
d.      Pembuatan taman kota dan jalur hijau.
e.       Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
f.       Mengharuskan pabrik yang menghasilkan gas pencemar untuk memasang filter gas.
g.       Mencegah penebangan dan kebakaran hutan.